Selasa, 30 Agustus 2016

Variasi Omzet Pengusaha Mebel

SEJAK terbentuknya propinsi Kalimantan Utara (Kaltara) 22 April 2013 dulu & Tanjung Selor ditetapkan juga sebagai ibu kota, tersangka business mebel meraih omset yg bervariasi.


Meski buat menekuni bisnis mebel tergolong mempunyai prospek yg baik disebabkan harga menjual yg tinggi tapi dalam laksanakan penjualan serta butuh menyesuaikan bersama kekuatan warga.

Herman (28) yg yaitu salah satu orang entrepreneur mebel jepara dijalan Salak, mengungkap seandainya omset yg didapatkannya ketika lebaran thn ini mengalami peningkatan mencapai Rupiah 1 miliar.

“Lebaran thn ini penjualan mencapai 1 miliar yakni 100 steal sofa & ini meningkat dari lebaran thn dulu yg mencapai 800 juta skitar 20 steal,” ujarnya, pada alat ini, kemarin(29/8).

Ia memaparkan, seandainya bulan-bulan biasa diluar dari perayaan hri gede keagamaan, omset yg diterimanya mencapai Rupiah 120 juta per bln. Dgn rumus harga, sofa yg dijualnya berkisar Rupiah 3 juta sampai Rupiah 18 juta.

Lanjutnya, bisnis yg telah ditekuninya sewaktu 3 th ini pula mengaku, pelanggan yg datang membeli mebel di tempatnya beragam kalangan. “Untuk bln ini (Agustus, Red) sepi, yg baru terjual lebih kurang 18 steal kisaran seratus jutaan ,” menurutnya.

Sejauh ini, usahanya tersebut sudah memperkerjakan 4 pengerajin, sedangkan buat kepentingan bahan baku membawa dari Surabaya. Bahkan, sampai kini beliau telah mengakses cabang baru di Kab Tanah Tidung (KTT).

Pembisnis mebel lainya Arkan (45) dijalan H.Maskur utk th ini dirinya mengaku usahanya berjualan mebel tak mengalami peningkatan & penurunan omset alias stagnan.